Ahmad Masykur's Log

Secarik kertas maya tempat tulisan sedikit ketikan papan ketik Ahmad Masykur.

Wednesday, December 20, 2006

Nama Anak Pertamaku

Alhamdulillah... Hari ini anakku telah memasuki usianya yang ke-8 hari. Hari ini tali pusar pertamaku telah lepas (puput). Saatnya memberi nama.
Sebelum kelahiran anak pertamaku, saya dan istri telah menyiapkan nama buat si kecil yang berasal dari Bahasa Arab (diambil dari Internet dan tanya teman di Saudi). Beberapa hari setelah kelahiran anak pertamaku ini, saya mencoba mengecek dalam kamus Arab-Indonesia. Sungguh kaget, Astaghfirullah. Nama yang telah saya siapkan ternyata punya arti lain (bertolak belakang dengan yang dimaksud di Internet). Setelah dicek di kamus lain ternyata juga sama, nama tersebut mengandung arti yang sangat jelek.
Tahu arti nama yang disiapkan tidak baik, selama dua hari aku berusaha mencari nama pengganti dari Al-Qur'an, Tafsir Ibnu Katsir, Kamus dan sumber lain yang bernuansa Islami. Setelah mencari dan berkonsultasi dengan Bapak Mertua (K.H. Slamet Khanif Al-Maafi), akhirnya saya menetapkan nama "Aufi Atqiya Balqis" (عوف الأتقياء بلقس ). Aufi diambil dari nama Sahabat Rasul Al-Aufi. Atqiya diambil dari kata Atqiya' (الأتقياء) yang artinya Taqwa. Balqis diambil dari nama seorang ratu dari negeri Saba' pada zaman Nabi Sulaiman (sekitar tahun 1000 SM). Negeri Saba' adalah negeri super power pada masa itu yang memiliki kekuatan militer sangat kuat dan memiliki wilayah kekuasaan yang sangat luas di Semenanjung Tanah Arab terutama di Yaman. Ratu Balqis adalah sosok wanita yang cermat dalam melakukan tindakan/mengambil keputusan, cerdas dan mau menerima kebenaran. Sebalum tunduk kepada Nabi Sulaiman, Ratu Balqis dan seluruh rakyatnya adalah penyembah matahari. Setelah menerima surat dari Nabi Sulaiman untuk beriman dengan aqidah tauhid dan membacanya berulang kali, Ratu Balqis akhirnya tunduk kepada Nabi Sulaiman untuk memeluk agama tauhid. Ratu Balqis terkenal sebagai Ratu yang sangat cantik dan konon Nabi Sulaiman membuat istana di atas air untuk bisa melihat betis Ratu Balqis (yang indah seperti kaki khimar) saat melintas di atas istana tersebut.
Saya mengambil nama "Aufi Atqiya Balqis" dengan harapan anak saya menjadi anak yang taat beragama, taqwa dan hanya takut kepada Allah, cantik, cerdas dan menghormati kedua orang-tuanya.

Monday, December 18, 2006

Kelahira Anak Pertama

Alhamdulillah...
Telah lahir dengan selamat anak kami pada tanggal 12/12/06 jam 12 siang.
Beberapa hari menjelang kelahiran anak kami, saya sempat bingung... Hampir bersamaan dengan hari kelahiran anakku, aku mendapat panggilan tes PT. PLN di Surabaya (Senin, 11/12/06).
Pada hari Minggu sore saya putuskan untuk berangkat ke Surabaya naik bus dari Tegal. Sebelum masuk terminal, mampir sejenak di sebuah masjid di kota Surabaya untuk sholat subuh. Sesampai di Terminal Bungurasih Surabaya sekitar jam 4.00 dini hari, mandi dan istirahat selama kurang lebih 1,5 jam di masjid terminal. Selama istirahat saya sempat berkenalan dengan sesama peserta tes dari Ungaran. Tepat pukul 6.00 kami beranjak pergi ke tempat tes naik angkutan umum. Sesampai di tempat tes kami sempatkan untuk sarapan di sebuah warung di depan kampus Universitas PGRP Surabaya.
Saya dapat jatah ujian sesi 3 pukul 10.30, dan selesai sekitar jam 12.00. Setelah selesai test, saya sholat Dhuhur dijamak dengan Ashar dan langsung beranjak pulang.
Selama perjalanan saya was-was karena istriku sebelum saya tinggal ke Surabaya sudah mendapat tanda-tanda akan melahirkan (keluar darah dari jalan bayi).
Sesampai di Tulis Batang saya ditelpon Bapak Mertua memberi kabar bahwa istriku akan dibawa ke Rumah Bersalin (RB) Aisiyah Wanarejan Pemalang. Saya semakin ketar-ketir... Semoga saya cepat sampe dan dapat menemani istriku di saat menjalani proses persalinan yang pertama ini.
Sesampai di terminal saya langsung cari ojek dan minta diantar ke RB. Alhamdulillah, sesampai di RB saya masih dapat menjumpai istriku sehat, sedang jalan-jalan ringan. Semalaman tidak tidur menemani istri. Setelah sholat subuh, istriku di periksa dan diperkirakan anak pertamaku akan lahir sekitar jam 9 pagi. Menunggu beberapa jam serasa lama.
Setelah jam 9 lebih beberapa menit, istriku sudah mulai merasa seperti kebelet berak, dan para bidan dan perawatnya mulai menyiapkan persalinan istriku. Selama 2 jam istriku berusaha mengeluarkan bayi dalam kandungannga namun kondisinya sangat lemah. Sekitar jam 9.30, salah satu bidan menelpon dokter kandungan yang bertugas di RB tersebut untuk minta pertimbangan. Dokter tersebut menyarankan untuk ditolong oleh bidan terlebih dahulu, jika selama 2 jam bayi belum dapat keluar, doketr tersebut akan datang untuk menolongnya.
Tepat pukul 11.45, dokter datang dan langsung meminta perawat dan bidan menyiapkan peralatan operasi ringan (vakum). Alhamdulillah jam 12 lebih beberapa menit, anak pertamaku (perempuan) lahir dengan selamat.
Setelah dibersihkan, aku langsung meng-adzani banyiku yang mungil. Aku sangat senang dan karena bayi dan istriku selamat.
Beberapa menit kemudian aku memberi kabar ke orang tuaku di Kaliwungu lewat telepon seluler yang saya bawa.
Istriku baru boleh dibawa pulang hari berikutnya.
Alhamdulillah kini saya telah menjadi bapak.