Selamat dari Gempa

Sabtu Pagi (27 Mei 2006) pukul 5:55 gempa berkekuatan 5,5 sekala richter mengguncang kota Yogyakarta. Jum'at pagi (26 Mei 2006) jam 7:00 rombongan wisata PT. Adi Citra Sakti (perusahaan saya bekerja) berangkat dari Semarang menuju Yogyakarta untuk berlibur di pantai selatan Yogyakarta.
Sehari sebelum keberangkatan, istri saya ragu untuk ikut berwisata bersama teman-teman kantor dengan alasan kesehatan. Kebetulan istri saya sedang hamil 2 bulan sehingga tidak bisa bepergian terlalu jauh (terlalu cape).
Karena tidak jadi mengikuti wisata ke Yogyakarta, saya memutuskan pulang ke rumah mertua di Pemalang (istri saya telah di sana sebelumnya) pada hari Jum'at. Keesokan harinya (Sabtu) saat bersantai menikmati secangkir teh hangat yang dihidangkan istri tercinta, saya merasakan getaran gempa kecil dan melihat lampu gantung di atas meja makan bergoyang. Yang terpikir di pikiranku apakah Merapi meletus karena beberapa hari sebelumnya warga di sekitar merapi diungsikan untuk menghindari letusan gunung Merapi yang sudah memuntahkan lahar panasnya.
Beberapa menit setelah terjadi gempa saya menyalakan TV dan mencari berita tentang Merapi. Di salah satu TV swasta terdapat berita yang mengagetkan saya bahwa terjadi gempa yang cukup dahsyat di dasar laut dekat pantai selatan tempat teman-temanku berwisata. Saat itu juga saya langsung angkat telpon tuntuk menghubungi teman-teman yang berada di sana namun hasilnya nihil, semua telpon genggam yang mereka bawa tidak bisa dihubungi.
Sore hari aku melihat di TV, korban akibat gempa yang melanda Yogyakarta mendekati 3000 orang, saya langsung terpikir untuk menghubungi Mas Agung (Adiknya Bos), dan telpon tersambung. Saya tanyakan keadaan teman-teman, Alhamdulillah semua selamat.
Dari kejadian ini saya bersyukur tidak ikut dalam rombongan mengingat istri saya sedang hamil muda dan rentan terhadap goncangan.
Hari ini saya masuk kantor dan bertemu dengan teman-teman kantor. Alhamdulillah semuanya selamat.